Bagian Ketiga (Facebook Mengubah Anda Menjadi Jahat)

 Sumber Gambar: Google.Inc
Berdirinya jenis internet SNS seperti Facebook pada tahun 2004 memungkinkan banyak perubahan yang terjadi dalam tatanan kehidupan manusia. Budaya yang tersedia di FB akronim dari Facebook sangat variatif. Anda bisa menemukan hal apa saja yang anda cari. Kepentingan anda berdasarkan kebutuhan tersedia di Facebook.
Hanya saja, fenomena facebook hari ini sangat mengerikan. Bagaimana facebook menjadi sebab asal muasal terjadinya pembunuhan, perkelahian, pemerkosaan, pembegalan, perampokan dan tak jarang pula tumbuhnya sangkaan buruk terhadap orang lain. Memang Facebook adalah sebuah situs jejaring sosial yang bertujuan untuk menghubungkan manusia modern yang satu dengan manusia modern yang lain.
Dengan kata lain, Facebook dikembangkan sebagai sebuah ‘alat’ komunikasi yang dapat menghubungkan manusia modern yang satu dengan manusia modern yang lain tanpa terpaut jarak dan waktu. Dan pada dasarnya, sebuah alat itu bersifat bebas nilai. Sebuah alat diciptakan untuk mempermudah kehidupan manusia, dalam hal ini, manusialah subjeknya. Dan sebuah alat hanya melakukan pekerjaan sebagaimana yang diinginkan oleh subjeknya.
Hanya di Facebook, orang lebih ganas sehingga berani membuat status "kasar" . Padahal jika diungkapkan secara langsung terkesan ada norma yang harus tetap terjaga , saling sindir terhadap sesama bukan lagi suatu kebiasan, Facebook merubahnya menjadi lumrah. Dan fakta yang menarik selanjutnya adalah budaya "pamer", up to date boleh, tapi jangan ngasal update. mengubah user menjadi kaum "riya". Tapi pandangan saya tentang tulisan ini bukan untuk menghakimi Facebook. Melainkan pengingat kepada user agar tidak menjadikan Facebook sebagai ladang keburukan.
Lantas, bagaimana cara kita bersikap ketika menggunakan Facebook? Social Media satu ini dapat menghubungkan satu orang dengan jutaan bahkan lebih dari itu. Untuk itu, perlu kiranya memberikan batas privasi dalam memberikan informasi kepada orang lain. tidak perlu semua di publikasikan. Orang tidak akan pernah respect terhadap kicauan buruk anda, feedback nya adalah anda mudah dibenci.
Beberapa tips berikut bisa anda gunakan sebagai menerapkan batas privasi di Facebook.
  1.  Menyortir informasi apa saja yang boleh diketahui pengguna lain dan siapa saja pengguna lain yang dapat melihat informasi tersebut.
  2.  Tetap perlu bagi kita untuk berhati-hati dalam berteman di Facebook, pilihlah teman yang benar-benar kita kenal atau setidak-tidaknya memiliki jumlah mutual friends yang tidak sedikit.
  3. Tidak mudah percaya terhadap orang yang baru kita kenal lewat Facebook. Telisik dahulu latar belakangnya!
Hal ini tidak hanya berlaku untuk Facebook saja, melainkan juga Twitter, Plurk, Koprol, Multiply, MySpace, Friendster, dan berbagai layanan Web 2.0 lainnya. Bila dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal ungkapan “Mulutmu, harimaumu.” Maka dalam berinteraksi di dunia maya, ungkapan tersebut dapat dimodifikasi menjadi “Tulisanmu, harimaumu.” Akhir kata, “Don’t blame the media, but blame the user!” Baca Sebelumnya

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon