sumber gambar: pexels.com |
Dengan apa atap rasa percaya yang bocor harus ditambal? Warna rasa apa yang kita pilih untuk mengecat dindingnya? Siapa yang bertugas mengunci pintu rasa takut dan siapa yang membuka daun-daun jendela untuk membebaskan rasa kesepian? Dan seterusnya.
Setelah selesai menjawab semua pertanyaan itu, kerja perbaikan belumlah selesai. Dan memang tak akan selesai-selesai. Mungkin kita masih perlu membeli sofa, jam dinding, mesin jahit, atau apa saja yang membuat kita lebih merasa bangga dan nyaman tinggal di sana.
Suatu hari, jika kita memutuskan untuk mempunyai anak-anak, tugas kita akan bertambah lagi. Anak-anak memerlukan ruangannya sendiri. Anak-anak perlu diberitahu bahwa jika jendela dibuka, pintu harus ditutup. Jika cat diganti, interior rumah yang lain harus menyesuaikan. Jika atap dibongkar, seluruh anggota keluarga harus siap menerima semua konsekuensinya. Tetapi, di atas semua itu, anak-anak akan mengambil bagian-bagian tertentu dari rumah itu, yang akan mereka sembunyikan di dalam diri mereka masing-masing, yang kelak menjadi bekal mereka untuk membangun rumahnya sendiri.
Begitulah, seperti kita juga yang menyembunyikan beberapa hal dari bagian-bagian rumah orangtua kita, pernikahan lebih sering tentang dua orang yang membawa puing-puing masa lalunya masing-masing, bukan?
Puing-puing itu tentu berasal dari material yang berbeda-beda, yang kadang harus dihancurkan dulu bersama untuk bisa diubah menjadi pasir atau batu, yang selalu membutuhkan air untuk menyatukan semuanya. Tahukah kau mengapa mendirikan sebuah bangunan selalu membutuhkan air? Sebab batu-batu yang keras itu, seperti juga pasir-pasir yang kering itu, selalu membutuhkan kelembutan air untuk menyatukan semuanya!
Sekarang, terserah saja, setiap orang memiliki rumahnya masing-masing atau akan membangun rumahnya sendiri. Bayangkan saja, jika rumah itu rusak di salah satu bagiannya, apakah kalian harus meruntuhkan rumah itu? Meratakannya dengan tanah? Memulai lagi dari awal untuk membangun rumah baru yang lainnya? Dan jika rumah itu begitu bobrok, mungkin yang perlu dipertanyakan adalah bagaimana selama ini kalian membangunnya?
Dan yang terakhir, Jika orang lain sok tahu tentang apa yang kamu alami, jalani dan putuskan dalam hidupmu. Santai saja. Hidup kadang-kadang hanya harus ditertawakan. Dimanapun! (Baca Sebelumnya).
EmoticonEmoticon